Kepolisian
Resor (Polres Bolaang Mongondow (Bolmong) rabu (21/9/16) menggelar
dialog bersama para tokoh agama, tokah adat, dan para pemuda Se-Bolaang
Mongondow Raya, tentang kontra radikal dan radikalisasi penanganan ISIS
di Indonesia.
“Kegiatan ini di
laksanakan karena permasalahan Radikalisme ini sudah menjadi agamatis
sehingga pihak keamanan dalam hal ini kepolisian mendapatkan perintah
Presiden RI Joko Widodo, untuk dijabarkan,” kata Kapolres Bolmong, AKBP
William A. Simanjuntak SIK MH.
Dikatakannya lagi, Kapolri
Jenderal Tito Karnavian,dalam salah satu programnya dengan membentuk
Satgas Deralikalisasi. Yang menegaskan bahwa tidak ada satu pun, agama
yang mengajarkan kekerasan.
“Kan, tidak ada satu agama
pun yang mengajarkan kekerasan, karena kita semua di ciptakan
bersaudara dan mengajarkan kasih,” tambahnya.
Lebih lanjut lagi,
dikatakan Kapolres Bolmong, untuk mencegah ISIS, Radikalisme dan
Deradikalisasi masuk di bolaang mongondow, Polres bolmong bekerjasama
dengan pemerintah, hingga ke tingkat desa mengambil langkah, dengan
memasang baliho di tiap-tiap desa, sebagai tanda tolak akan paham
kekerasan mau pun tolak paham ISIS.
“Saya menatang setiap desa
agar bukan hanya 1 desa 1 baliho tetapi 1 baleho 1 rumah. Jika ada desa
yang setiap depan rumah terpampang baliho menentang ISIS, Radikalisme
dan Deradikalisasi awak media laporkan kepada saya,” terang Kapolres
Bolmong, AKBP William A. Simanjuntak SIK.
Dalam dialog ersebut,
Kapolres Bolmong, menjadi moderator dan 3 tokoh agama yang menjadi
Narasumber, diantaranya mewakili agama Islam Ust Danny Pontoh, Agama
Kristen Protestan Pdt A Mogontah S,Th dan agama Hindu Ida Bagus.
Bahkan, diskusi tersebut
juga, akan menjadi bahan laporkan ke Kapolri. Nampak hadir dalam acara
yang tersebut, Brigjen Pol. Drs. Agus Rianto, bersama tim, Kapolres
Bolmong, AKBP William A. Simanjuntak SIK, bersama Jajaran, Jemy Lantong,
selaku tokoh Adat, Khairun Mokoginta, selaku Tokoh budaya.